Ibadah haji dan umrah adalah dua ritual penting dalam agama Islam yang menandakan komitmen seorang Muslim terhadap imannya. Ada berbagai cara dalam menjalankan ibadah ini dan salah satunya adalah melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu baru kemudian melaksanakan ibadah haji. Dalam konteks haji, praktek ini dikenal sebagai Tamattu, atau penggabungan umrah dan haji dalam satu musim haji dengan rukun dan syaratnya masing-masing.
Apa itu Umrah dan Haji, dan Bagaimana Melaksanakannya?
Umrah diartikan sebagai ‘kunjungan’, adalah ibadah yang melibatkan Tawaf di sekeliling Ka’bah dan Sa’i antara bukit Safa dan Marwah, yang dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Umrah, meski tidak menggantikan kewajiban haji, memberikan manfaat spiritual dan keberkahan yang luar biasa bagi umat Islam.
Pada sisi lain, Haji adalah ziarah ke Mekah yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu baik secara fisik maupun finansial, yang dilakukan selama musim haji (Zulhijjah), dan melibatkan serangkaian ritual yang lebih rumit dibanding umrah.
Mengapa Melakukan Umrah Terlebih Dahulu?
Praktek melaksanakan umrah sebelum haji, menurut ajaran Islam, memiliki beberapa manfaat. Menyelesaikan umrah terlebih dahulu memungkinkan seseorang mendapatkan pengalaman spiritual yang mendalam dan mendapatkan pemahaman tentang tata cara ibadah di tanah suci. Ini menjadi latihan penting sebelum melaksanakan ritus Haji yang lebih kompleks.
Menyambung Umrah dan Haji: Tamattu
Tamattu adalah metode menjalani umrah dan haji secara berturut-turut dalam satu musim haji. Hal ini melibatkan pemotongan rambut setelah umrah, memasuki ihram lagi untuk haji, dan penyembelihan hewan kurban.
Jadi, bagaimana melakukannya? Berikut adalah langkahnya:
- Niat dan Ihram: Mulailah dengan niat untuk umrah, masuk ke dalam ihram, dan rapatkan niat anda di miqat.
- Tawaf dan Sa’i: Lakukan Tawaf mengelilingi Ka’bah, dan kemudian Sa’i antara bukit Safa dan Marwah.
- Pemotongan Rambut: Setelah menyelesaikan Sa’i, potong rambut anda untuk menyelesaikan umrah.
- Niat dan Ihram (lagi): Pada awal waktu haji, niat dan masuk ihram lagi, kali ini dengan niat untuk haji.
- Lanjutkan Ritus Haji: Ikuti semua ritus haji, termasuk berdiri di Arafah, Mabit di Muzdalifah dan Mina, melempar jamarat dan Tawaf Ifadah.
Melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu baru kemudian melaksanakan ibadah haji adalah praktek yang dihargai dan direkomendasikan. Dengan melakukan ini, seorang Muslim tidak hanya memperdalam penghormatan dan cinta mereka terhadap Allah, tetapi juga mendapatkan pengalaman spiritual yang kaya dan memenuhi. Adalah penting untuk selalu mencari bimbingan dan penasihat religius sebelum merencanakan umrah atau haji untuk memastikan bahwa semua prosedur dilakukan dengan benar dan sesuai syariat.